Sejarah Singkat Terciptanya Lagu Dendang Paiker Hijau

Sejarah Singkat Terciptanya Lagu Dendang Paiker Hijau

Empat Lawang, LS – Akhir-akhir ini lagu “Dendang Paiker Hijau” menjadi bahan pembicaraan masyarakat, khususnya yang berasal dari Paiker.

Juli panggilan akrab ketua karang Taruna Kecamatan Paiker merasa bangga dengan diluncurkannya lagu daerah yang bercerita tentang bumi Paiker Raya yang diyanyikan oleh Ican Rajepase putra asli desa Air Mayan.

Noperman Subhi camat Paiker (2020 – 2022) membenarkan lagu baru itu merupakan karya cipta dirinya. “Syair lagu saya yang merangkainya, musik dan penyanyinya oleh adinda Ican” jelas Noperman.

Baca ini: https://lintassriwijaya.com/2022/11/05/lirik-lagu-dendang-paiker-hijau/

Lagu ini lahir karena rasa prihatin ketika melihat masyarakat lagi hajatan, tari sambut yang dipersembahkan berasal dari luar, buka berakar dari Paiker.

Berangkat dari fakta tersebut, Camat Paiker mengundang pemuda Paiker yang cinta Paiker untuk berdiskusi tentang tari sambut maupun tata cara menghiasi rumah yang punya hajat, selama ini tata tampilannya cenderung sama dengan adat masyarakat Bengkulu, khususnya Curup dan Kepahiang.

semua sepakat untuk segera merekonstruksi kembali tari sambut dengan menggali tarian yang sering ditampilkan awal 60 an yang mirip tari melayu ungkap Sukirman asli Keban Jati atau menciptakan tarian baru yang benar-benar sesuai dengan akar budaya Paiker.

Langkah awal untuk membuat tarian butuh musik pengiring gerakan tari. Menciptakan lagu yang benar-benar mewakili wajah Paiker bukan perkara gampang.

Seiring waktu dapatlah syair lagu yang dianggap pas. Selanjutnya kesulitan untuk mencari musisi maupun penyanyi asli Paiker yang mumpuni. Sempat mencari alternatif dengan melibatkan musisi dari luar untuk menggarapnya.

Setelah ketemu dengan Ican Rajapase akhirnya sepakat untuk menggarap lagu hingga bisa hadir ditengah masyarakat Empat Lawang dan sekitarnya.

Dengan adanya lagu “Dengan Paiker Hijau” saatnya Paiker merancang tari adat berupa tari sambut yang hendaknya dimotori pemerintah setempat yang pada waktunya dapat dipentaskan di acara hajatan atau menyambut kedatangan tamu istimewa seperti layaknya tari Tanggai dan tari Mapak.(Red).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *