CJH Tertua di Sumsel Berasal Dari Empat Lawang

CJH Tertua di Sumsel Berasal Dari Empat Lawang

Empat Lawang, LS – Salah satu calon jemaah haji (CJH) asal Kabupaten Empat Lawang tercatat CJH yang paling tertua.

Dia adalah Siti Maimuna warga asal Desa Selaman Ilir, Kecamatan Muara Pinang, Empat Lawang tercatat sebagai Calon Jamaah Haji (CJH) tertua di Provinsi Sumatera Selatan tahun 2023.

Ditahun 2023 ini, usianya genap memasuki 103 tahun. Dimana ia lahir pada tahun 1920 saat penjajahan Belanda, identitas itu tertulis secara jelas di Kartu Tanda Penduduk miliknya.

Siti Maimuna harus dibantu oleh anak dan cucunya saat diajak mengobrol. Karena dirinya sudah mulai mengalamj gangguan pendengaran.

Baca Juga : Mau Tahu Besaran Zakat Di Empat Lawang, Baca Ini?

” Kendalanya cuma pendengarannya, selebihnya alhamdulillah nenek sehat. Semua masih dilakukannya sendiri, mulai dari mencuci pakaian, makan, minum, dan berjalan masih gagah. Alhamdulillah nenek sehat, hanya saja kalau ngobrol harus kencang,” kata Meylise Cucu Siti Maimunah.

Ia merasa biasa saja saat ditanya akan berangkat menunaikan ibadah haji tahun ini, dalam artian Maimunah sudah begitu siap melaksanakan ibadah haji

” Biasa saja, senang tidak terlalu takut juga tidak terlalu, intinya Lillahitaaala,” kata Maimunah dengan tegas.

Diceritakan Meylise neneknya mendaftar haji pada tahun 2018 lalu atau 5 tahun. Setelah menunggu akhirnya mendapat jadwal untuk berangkat ke tanah suci.

Baca Juga :Kejari Empat Lawang Musnahkan Barang Bukti Tindak Pidana Umum

Dan dikatakannya, Maimuna akan berangkat secara sendirian tidak ada keluarga yang menyertai ke tanah suci dalam menunaikan ibadah haji tahun 2023 ini.

” Berangkat dari Empat Lawang sendirian, nanti di Kota Mekkah dan Madinah akan ada penjaga 1 orang yang akan mengawal kegiatan selama disana,” ungkap Meylise.

Ditempat yang sama disampaikam oleh Ningsih anak dari Nenek Maimuna, ibunya berangkat ke tanah suci dengan menggunakan uang tabungan miliknya sendiri, ditambah lagi uang hasil jual rumah serta hasil panen kopi miliknya.

” Daftar haji pada tahun 2018 lalu biayanya sekitar Rp 49 juta kurang lebih, biaya dari tabungan, ditambah jual rumah beserta lapang dan hasil panen kebun kopi sedikit-sedikit”, ungkap Ningsih.

Baca Juga : Kapolres Mura Sambangi Ponpes Safinatunnazah, Ada Apa.

Sementara Kasi Haji dan Umrah Kemenag Empat Lawang, Moch Sirojudin menyampaikan keberangkatan jumlah CJH tahun 2023 masih belum final, karena belum ada data resmi

” Namun, perkiraan jumlahnya 64 orang, ditambah lagi jamaah cadangan yang sudah pelunasan, kurang lebihnya 9 orang jadi total ada 73 orang”, ungkapnya. (*).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *