Poto: Festival Tabot di Bengkulu
Lintas Sriwijaya – Tabot adalah sebuah tradisi budaya yang unik dan menarik yang dilaksanakan oleh masyarakat di Provinsi Bengkulu, Indonesia.
Tradisi ini telah diwariskan dari generasi ke generasi dan menjadi bagian penting dari identitas budaya masyarakat Bengkulu.
Berikut adalah beberapa fakta menarik tentang Tabot di Bengkulu:
Baca Juga:Â Mengungkap Sejarah Tabot di Bengkulu: Tradisi yang Menceritakan Keagungan Islam
1. Asal Usul Tradisi Tabot
Tradisi Tabot di Bengkulu memiliki akar sejarah yang panjang. Dipercayai bahwa tradisi ini berasal dari budaya Muharram, sebuah perayaan agama Islam untuk mengenang peristiwa penting dalam sejarah Islam, seperti hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah.
Tabot ini berkembang di Bengkulu dan telah mencampurkan elemen budaya lokal dengan ajaran agama Islam.
2. Perayaan Muharram
Tabot di Bengkulu dirayakan setiap tahun pada bulan Muharram, bulan pertama dalam kalender Islam. Tradisi ini sering diselenggarakan oleh masyarakat Bengkulu, terutama oleh komunitas Arab-Indonesia yang dikenal sebagai “Hadrami.” Perayaan ini biasanya berlangsung selama sepuluh hari, dengan puncak acara pada hari kesepuluh, yang juga dikenal sebagai “Asyura.”
Baca Juga:Â Sejarah Provinsi Bengkulu: Jejak Perjalanan yang Panjang
3. Prosesi Tabot
Pada hari kesepuluh Muharram, masyarakat Bengkulu akan berkumpul di masjid atau tempat ibadah untuk memulai prosesi Tabot. Tabot adalah struktur berbentuk menara yang terbuat dari bambu, berlapis kain berwarna-warni, dan dihiasi dengan bunga dan kembang api. Struktur ini menyerupai makam dan melambangkan peristiwa peringatan asyura.
4. Tarian dan Musik
Selama prosesi Tabot, terdapat tarian dan musik yang mengiringi perjalanan Tabot. Tarian ini khas dari budaya Bengkulu dan mencerminkan semangat dan kegembiraan masyarakat dalam merayakan tradisi ini. Alat musik seperti rebana, gendang, dan tambur juga digunakan untuk menciptakan suasana meriah.
5. Ritual Keagamaan
Tabot di Bengkulu tidak hanya menjadi perayaan budaya semata tetapi juga memiliki elemen religius. Prosesi Tabot juga melibatkan ritual keagamaan seperti pembacaan doa dan ceramah agama oleh pemuka agama. Masyarakat bersama-sama merenungkan pesan-pesan penting dalam sejarah Islam dan memohon ampunan serta berkah.
Baca Juga:Mengenal Sejarah Kota Palembang: Jejak Sebuah Kota Bernilai Sejarah
6. Spiritualitas dan Toleransi
Tradisi Tabot di Bengkulu mencerminkan nilai-nilai spiritualitas dan toleransi antarumat beragama. Meskipun tradisi ini memiliki akar dalam agama Islam, masyarakat Bengkulu dari berbagai latar belakang agama berpartisipasi dalam perayaan ini dengan semangat yang tinggi.
Ini mencerminkan harmoni dan kesatuan di tengah perbedaan keyakinan.
7. Peninggalan Budaya Berharga
Tabot di Bengkulu telah diakui sebagai bagian dari Warisan Budaya Takbenda Indonesia oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pengakuan ini mengamankan warisan budaya ini dari kepunahan dan mendorong pelestariannya untuk generasi mendatang.
Baca Juga:Â 6 Fakta Sejarah Kabupaten Lahat Provinsi Sumsel
8. Daya Tarik Wisata
Tradisi Tabot di Bengkulu juga telah menjadi daya tarik wisata bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Setiap tahun, banyak pengunjung datang ke Bengkulu untuk menyaksikan dan mengalami perayaan budaya yang unik ini.
Tradisi Tabot di Bengkulu adalah salah satu cerminan kekayaan budaya Indonesia yang beragam dan menarik.
Melalui pelestarian dan pengenalan lebih lanjut tentang tradisi ini, diharapkan bahwa nilai-nilai budaya dan spiritualitas yang terkandung di dalamnya dapat terus diwariskan kepada generasi berikutnya. (*).