Poto: Istimewah
EMPATLAWANG,LINTASSRIWIJAYA.COM – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Empat Lawang menjadi saksi dari sebuah peristiwa bersejarah.
Masyarakat Empat Lawang berkumpul untuk merayakan Hari Santri Nasional tahun 2023 dengan menggelar upacara bersama dan pawai yang megah. Minggu, 22 Oktober 2023.
Upacara ini diawali dengan kegiatan yang penuh makna, di mana santri dari berbagai pondok pesantren di daerah ini berkumpul di kantor Kemenag Empat Lawang.
Mereka mengenakan seragam khas santri dan tampak sangat semangat dalam mengikuti upacara tersebut.
Baca Juga:Â Cik Ujang Hadiri Hut Satu Abad NU dan Peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW (1444 H)
Baca Juga:Â Melanggar Pasal 263 Junto 266 KUHP, Diduga Mobil Suzuki Ertiga Gunakan Pelat Palsu
Setelah upacara berlangsung dengan khidmat, rangkaian acara dilanjutkan dengan pawai santri. Pawai ini menampilkan peserta dari berbagai latar belakang, yang mencerminkan keberagaman santri di Empat Lawang. Rute pawai dimulai dari lapangan RM Simpang 3, melewati Pos Jalan poros, dan berakhir di halaman utama Pemerintah Daerah Empat Lawang (Pemda).
PJ Bupati Empat Lawang, Fauzan Khoiri, memberikan sambutan yang memotivasi kepada para santri dan seluruh peserta upacara.
Beliau menekankan bahwa santri memiliki kemampuan yang luar biasa dan dapat menjadi berbagai hal.
Ia mengingatkan bahwa mengidentifikasi santri hanya dalam konteks ilmu keagamaan adalah pandangan yang sempit.
“Saat ini, santri telah mengejar berbagai bidang profesi, memiliki keahlian yang beragam, bahkan berperan sebagai pemimpin negara”, katanya
Meski memiliki potensi dalam berbagai profesi, santri tidak melupakan tugas utamanya, yaitu menjaga agama. Mereka selalu memprioritaskan nilai-nilai agama dalam tindakan dan perilaku mereka.
“Bagi santri, agama adalah sumber inspirasi yang tak pernah kering, untuk menjaga martabat kemanusiaan”, ungkapnya
Menjaga martabat kemanusiaan, atau hifdzunnafs, adalah salah satu tujuan agama di dunia ini (maqashid al-syariah).
” Tak ada satu pun agama yang mengizinkan pengikutnya merusak martabat dan harkat manusia.” tukasnya. ***