Legenda Kapal Portugis “Flor de la Mar” yang Karam di Perairan Indonesia. (Poto: ilustrasi)
LINTASSRIWIJAYA.com – Cerita legendaris kapal asing pengangkut emas, Flor de la Mar, yang karam di perairan Indonesia masih menjadi pembicaraan hangat. Kapal ini berasal dari Portugal dan dikomandoi oleh pelaut terkenal seperti Estevao da Gama.
Pada tahun 1502, Flor de la Mar, yang berlayar dari Lisboa, Portugis, mengangkut 60 ton emas hasil rampasan.
Kapal dengan berat 400 ton dan panjang 36 meter ini mampu menampung 500 pelaut dan dilengkapi dengan 50 senjata.
Flor de la Mar terkenal sebagai kapal terbesar di Eropa pada masanya dan menjadi kunci dalam eksplorasi lautan Portugis.
Di bawah komando Estevao da Gama, sepupu dari pelaut terkenal Vasco da Gama, kapal ini pertama kali berlayar ke India untuk mencari rempah-rempah dan memperluas wilayah Portugis.
- Baca Juga:Â Lagi-Lagi Penemuan Logam Emas Melimpah di Gunung Padang Mengungkap Misteri Sejarah Indonesia
Meskipun mengalami kerusakan di Mozambik, Flor de la Mar tetap melanjutkan perjalanan ke India dan kemudian terlibat dalam penaklukan Malaka pada tahun 1511.
Di sana, kapal ini mengangkut harta rampasan dari penyerbuan Portugis terhadap Sultan Mahmud dari Kesultanan Malaka.
Namun, nasib tragis menimpa Flor de la Mar dalam perjalanan kembalinya dari Malaka ke India.
Kapal karam di dekat Pulau Sumatera, tepatnya di perairan Pedir, daerah Pidie, Aceh Barat, akibat badai dahsyat.
Kejadian itu menyebabkan kapal dan seluruh kargo berharga yang dibawanya, termasuk 60 ton emas, tenggelam ke dasar laut.
Meskipun banyak upaya pencarian, hingga kini lokasi pasti harta tersebut belum ditemukan.
Menurut sejarawan Peter O. Koch dalam bukunya “To the Ends of the Earth: The Age of the European Explorers” (2015), bencana ini merupakan bukti dari ambisi dan nasib tragis ekspedisi kapal yang berakhir dengan kehilangan besar. ***
- Baca Juga:Â Diduga Bawaslu Empat Lawang Bermain Anggaran Pemilu, Aktivis Empat Lawang-Jakarta Adakan Konsolidasi
(dri/dri)