Dinkes Lubuklinggau Imbau Warga Waspada DBD dan Malaria di Musim Hujan

Dinkes Lubuklinggau Imbau Warga Waspada DBD dan Malaria di Musim Hujan

Dinkes Lubuklinggau Imbau Warga Waspada DBD dan Malaria di Musim Hujan. (Poto: ist/ilustrasi)

LUBUKLINGGAU, LINTASSRIWIJAYA.COM – Dinas Kesehatan (Dinkes) Lubuklinggau mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap penyakit demam berdarah dengue (DBD) dan malaria, terutama di musim hujan seperti saat ini.

“Pada musim pancaroba seperti sekarang, penyakit yang sering muncul adalah DBD dan malaria,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinkes Lubuklinggau, Lena Agustini, Rabu (16/10).

Baca Juga: Peningkatan Signifikan Kasus DBD di Empat Lawang: Masyarakat Diminta Waspada

Baca Juga:Musim Penghujan, Masyarakat Dihimbau Waspada Terhadap Penyebaran Penyakit DBD

Peningkatan kasus DBD dan malaria disebabkan oleh kurangnya upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Menurut Lena, edukasi terkait PSN sebaiknya tidak hanya dilakukan oleh Dinkes, tetapi juga perlu melibatkan lingkungan sekitar.

“Setiap lingkungan harus menjaga kebersihan. Edukasi dan penyuluhan mengenai PSN harus melibatkan berbagai pihak, mulai dari RT hingga lurah,” jelasnya.

Lena menambahkan, fogging (pengasapan) hanya dilakukan setelah ada laporan kasus positif DBD. Namun, permintaan fogging dari masyarakat cukup tinggi, karena dianggap sebagai solusi utama.

“Padahal, yang paling penting adalah melakukan PSN dengan langkah 3M (menguras, menutup, dan mengubur),” tegasnya.

Baca Juga: Sinergi Penuh di Lawang Wetan Demi Lomba Profil IVA Tes Tingkat Provinsi

Baca Juga: Minta Dinas Kesehatan Empat Lawang Segera Lakukan Fogging, Joni Riko: Sebelum Menyebar Luas!

Dinkes Lubuklinggau, lanjut Lena, mengikuti standar operasional prosedur (SOP) dalam melakukan fogging. Salah satunya adalah menunggu data dari rumah sakit yang mengonfirmasi pasien positif DBD.

“Setelah ada konfirmasi positif, kami akan melakukan fogging dan penyelidikan epidemiologi bersama pihak puskesmas. Kami juga akan turun ke rumah pasien untuk memberikan edukasi dan membagikan abate,” ungkapnya.

Lena mencatat, kasus DBD di Lubuklinggau mengalami peningkatan sebesar 10 persen, namun masih dalam batas normal. “Peningkatan ini tidak terlalu signifikan, hanya sekitar 10 persen atau 209 kasus. Sebelumnya jumlah kasus di bawah 200, dan data ini baru sampai bulan September,” jelasnya.

Berikut data jumlah kasus DBD dari Januari hingga September 2024, dengan total 209 penderita:
– Puskesmas Sumber Waras: 17 penderita
– Puskesmas Simpang Periuk: 34 penderita
– Puskesmas Citra Medika: 59 penderita
– Puskesmas Taba: 11 penderita
– Puskesmas Swasti Saba: 9 penderita
– Puskesmas Perumnas: 18 penderita
– Puskesmas Sidorejo: 8 penderita
– Puskesmas Petanang: 3 penderita
– Puskesmas Megang: 35 penderita
– Puskesmas Maha Prana: 15 penderita. ***

Baca Juga: Peduli Kesehatan Warga, Pemkab Muba dan Kodim 0401 Muba Sinergi Lestarikan Lingkungan

Baca Juga: Musim Penghujan, Masyarakat Dihimbau Waspada Terhadap Penyebaran Penyakit DBD

 

(dri/dri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *