Sportivitas Diuji, KONI Sumsel Cabut Dua Mendali Emas Muba dari Daftar Klasemen

Sportivitas Diuji, KONI Sumsel Cabut Dua Mendali Emas Muba dari Daftar Klasemen

Sportivitas Diuji, KONI Sumsel Cabut Dua Mendali Emas Muba dari Daftar Klasemen. (Poto: ist/ist)

MUBA, LINTASSRIWIJAYA.COM – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumatera Selatan (Sumsel) melakukan perombakan terhadap perhitungan medali cabang olahraga atletik pada Pekan Olahraga Provinsi XV Sumsel (Porprov XV) di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba).

Dua medali emas yang sebelumnya diperhitungkan untuk kontingen Kabupaten Muba resmi dicabut, sehingga mengubah posisi klasemen dan membuat heboh dunia olahraga di Sumsel.

Baca Juga: Dugaan Kecurangan Porprov ke-15 Sumsel: Empat Lawang Protes Atlet “Siluman” di Muba

Baca Juga: Eks Ketum KONI Lahat Kalsum Barefi Jadi Tersangka Tunggal Korupsi Dana Hibah Rp1,76 Miliar

Keputusan ini diambil setelah ditemukan fakta bahwa dua atlet, yakni Maulana dan Indira Pratiwi, masih tercatat sebagai anggota kontingen Kota Kediri, Jawa Timur, dalam daftar atlet resmi pada ajang berbeda di Surabaya.

Ketua Panitia Pengawas dan Pengarah (Panwasra) Porprov XV, Arianto, mengatakan bahwa tidak ada dokumen perpindahan sah yang mencatat keduanya sebagai atlet Muba.

“KONI Sumsel kemudian mengambil sikap tegas, seluruh kegiatan Maulana dan Indira pada Porprov XV dianggap batal serta medali emas mereka resmi dicabut,” ujarnya dikutip dari IDN Times

Pihaknya menegaskan tidak ingin ada preseden buruk di mana atlet dari luar daerah dapat dengan mudah memperkuat kontingen tanpa melalui prosedur yang benar.

“Keputusan tersebut sebagai wujud komitmen menjaga integritas olahraga di Sumsel dalam menjaga sportivitas dan keadilan dalam setiap pertandingan,” jelasnya.

Ketua Harian KONI Sumsel, Aliandra Pati Gantada, menambahkan bahwa proses verifikasi atlet ke depan akan diperketat agar kejadian serupa tidak terulang. Ia juga mengimbau seluruh kontingen untuk lebih mengutamakan pembinaan atlet lokal agar dapat bersaing secara sehat dan sportif.

“Kami berharap keputusan ini dapat menjadi pelajaran bagi seluruh atlet dan kontingen untuk selalu menjunjung tinggi nilai-nilai fair play. KONI Sumsel tidak akan memberikan toleransi terhadap segala bentuk kecurangan,” katanya.

Sementara itu, Technical Delegate (TD) cabang atletik, Zulfaini, menjelaskan bahwa proses verifikasi bermula dari adanya protes yang diajukan tak lama setelah pertandingan.

Baca Juga: Gegara Tak Bayar Usai Open BO, DS Balas Dendam dengan Membawa Kabur Motor Teman Kencan

“Sesuai prosedur, protes diajukan 30 menit setelah pertandingan dan kemudian dibahas oleh panitia besar Porprov. Rekomendasi dari panitia besar menjadi acuan bagi TD untuk mengambil keputusan,” ungkapnya.

Dengan dianulirnya medali emas Maulana dan Indira Pratiwi, terjadi perubahan peringkat pada cabang olahraga atletik. Atlet yang semula berada di posisi kedua naik menjadi peringkat pertama, posisi ketiga naik menjadi peringkat kedua, dan posisi keempat naik menjadi peringkat ketiga. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *