Waspadai Hoaks: Begini Cara Menghadapinya. (Poto: ist/ilustrasi)
LINTASSRIWIJAYA.COM — Mungkin kamu sudah familier dengan berita bohong, atau yang lebih dikenal dengan istilah hoaks. Saat ini, berita hoaks semakin marak bermunculan dan sering kali membuat kehebohan.
Di era digital seperti sekarang, penyebaran berita menjadi sangat mudah berkat media sosial dan kemajuan teknologi mesin pencari. Jika fenomena ini terus dibiarkan, dikhawatirkan akan membawa dampak buruk, terutama bagi generasi muda.
Baca Juga:Manfaat dan Efek Kesehatan Mandi Air Es: Menyegarkan Tubuh dengan Sensasi yang Membahagiakan
Baca Juga: Masih Dalam Keluarga Petai, Ini Buah Beluru atau Petai Gergasi yang Memiliki Bau yang Khas
Baca Juga: Agave: Tanaman Multifungsi dengan Adaptasi Luar Biasa, Memiliki Nilai Ekonomis
Pemerintah telah berupaya menanggulangi penyebaran hoaks dengan menyusun undang-undang yang mengatur sanksi bagi pengguna internet yang turut menyebarkan konten negatif. Namun, upaya ini juga perlu didukung oleh kesadaran masyarakat. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk menyikapi dan menghadapi pemberitaan:
1. Kembangkan Rasa Penasaran dan Jangan Langsung Menyebarkan Berita
Menurut Tom Stafford, seorang psikolog dari University of Sheffield, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi memberikan banyak manfaat. Sayangnya, sistem pendidikan saat ini belum sepenuhnya mendukung pengembangan pola pikir terbuka. Rasa penasaran yang sehat terbukti secara ilmiah dapat membuka wawasan dan mencegah seseorang terjebak pada satu ideologi atau pandangan saja. Oleh karena itu, biasakan untuk selalu memverifikasi informasi sebelum membagikannya.
2. Waspadai Judul yang Provokatif
Berita hoaks sering kali menggunakan judul yang sensasional, provokatif, atau mengandung unsur hasutan. Yang lebih berbahaya, kontennya bisa saja diambil dari sumber resmi lalu dimodifikasi agar sesuai dengan kepentingan si pembuat hoaks. Untuk menghindari jebakan ini, bacalah berita dari sumber yang kredibel dan terpercaya. Bandingkan isi berita dengan media lain atau sumber aslinya, seperti surat kabar atau siaran resmi.
3. Periksa Keaslian Alamat Situs
Saat membaca berita daring, perhatikan alamat situsnya. Apakah berasal dari media resmi atau hanya blog pribadi? Jangan terkecoh oleh situs yang meniru nama media kredibel namun sebenarnya tidak terverifikasi. Menurut Dewan Pers, di Indonesia terdapat lebih dari 43.000 situs yang mengklaim diri sebagai media berita, namun hanya kurang dari 300 yang telah terverifikasi. Ini menunjukkan tingginya potensi penyebaran berita palsu.
4. Telusuri Sumber Berita dan Bedakan Fakta dengan Opini
Berita yang benar umumnya mencantumkan sumber yang jelas, seperti pernyataan dari lembaga resmi atau tokoh yang berwenang. Kamu bisa mengecek kebenaran informasi tersebut melalui siaran pers resmi atau pemberitaan dari media terpercaya. Selain itu, penting juga untuk membedakan antara fakta dan opini. Tidak semua opini harus kamu setujui—kritik dan pemikiran yang berbeda justru bisa memperluas sudut pandang.
5. Laporkan Hoaks ke Kementerian Komunikasi dan Informatika
Jika setelah melakukan berbagai pengecekan kamu meyakini bahwa sebuah berita adalah hoaks, jangan ragu untuk melaporkannya. Kamu bisa mengadukannya ke Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui email: aduankonten@mail.kominfo.go.id. Langkah ini penting agar penyebaran hoaks bisa dihentikan dan tidak semakin merugikan masyarakat.
Kesimpulan
Melawan hoaks bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga tanggung jawab kita sebagai pengguna internet. Dengan bersikap kritis dan berhati-hati dalam menyaring informasi, kita turut menjaga kualitas informasi yang beredar di masyarakat. Jadi, mulai sekarang, mari jadi pembaca yang cerdas!. ***