JAKARTA, LINTASSRIWIJAYA.COM – Ikatan Keluarga Ngada (Ikada) menyatakan sikap menolak keputusan Komisi Kode Etik Polri (KKEP) yang menjatuhkan sanksi pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) kepada Komandan Batalyon Resimen 4 Korbrimob Polri, Kompol Kosmas Kaju Gae.
Ketua Ikada, Dr. Siprianus Radho Toly, menegaskan masyarakat Ngada keberatan dengan putusan tersebut.
Baca Juga: Kompol Kosmas Dipecat, Kasus Ojol Tewas Dilindas Rantis Brimob Berujung PTDH
Baca Juga: Driver Ojol Tewas Dilindas Rantis Saat Demo di DPR, Kompolnas Desak Usut Tuntas
Menurutnya, Kosmas selama ini dikenal sebagai perwira berprestasi dalam berbagai penugasan penting yang dipercayakan kepadanya.
“Kami menolak keputusan PTDH terhadap anak kami, Kompol Kosmas Kaju Gae. Beliau adalah putra terbaik Ngada yang telah mengabdikan diri dengan penuh dedikasi dan keberanian. Banyak prestasi yang sudah ditorehkan dalam tugas-tugas kepolisian,” ujar Siprianus di Kupang, dikutip dari radar surabaya, Kamis (4/9).
Sebagai bentuk solidaritas, keluarga besar Ngada di Kupang bersama mahasiswa dan anak muda menggelar pertemuan di rumah tokoh masyarakat Ngada, Darius Tiwu Hero, di Jalan Bajawa Oepoi. Usai mengikuti upacara adat Zia Ura Ngana, massa bergerak menuju Polda NTT untuk menyampaikan pernyataan sikap.
Aksi kemudian berlanjut dengan kunjungan ke Kantor Gubernur NTT. Mereka berencana menyampaikan aspirasi langsung kepada Gubernur setelah tiba dari Bali, sebelum akhirnya mendatangi DPRD NTT.
Dalam kegiatan tersebut, para peserta kompak mengenakan kain adat Bajawa, Riung, atau Soa yang dipadukan dengan baju putih maupun warna cerah. “Kami berharap perjuangan ini bisa mengetuk hati para pengambil kebijakan agar meninjau kembali putusan yang kami nilai tidak adil,” lanjut Siprianus.
Keluarga besar Ngada menegaskan, sikap mereka bukan sekadar membela individu, melainkan juga menjaga nama baik daerah serta generasi muda Ngada yang mengabdi di institusi kepolisian. ***
