Rupiah Diprediksi Melemah Usai The Fed Pertahankan Suku Bunga. (Poto: ist/dok antaranews)
JAKARTA, LINTASSRIWIJAYA.com — Analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong, memperkirakan nilai tukar rupiah akan melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) seiring keputusan Federal Reserve (The Fed) yang mempertahankan suku bunga acuannya.
“Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS yang menguat, setelah dalam FOMC The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga,” ujar Lukman dikutif dari ANTARA di Jakarta, Kamis (19/6).
Baca Juga: Bank Dunia Tetapkan Garis Kemiskinan Indonesia Rp1,51 Juta Per Bulan per Orang
Baca Juga: Lindungi Diri dari Kejahatan Digital, Tips Aman Menggunakan Mobile Banking
Mengutip Anadolu Agency, The Fed mempertahankan suku bunga pada kisaran 4,25–4,5 persen, sesuai dengan ekspektasi pasar. Keputusan tersebut diambil dalam upaya mencapai target jangka panjang, yaitu maksimalisasi lapangan kerja dan inflasi pada level 2 persen.
The Fed juga menyampaikan bahwa meskipun ketidakpastian terhadap prospek ekonomi mulai berkurang, tingkat ketidakpastian masih tetap tinggi.
Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) akan terus melanjutkan kebijakan pengurangan kepemilikan atas sekuritas Treasury, utang lembaga, serta sekuritas beragun hipotek.
Selain keputusan suku bunga, pernyataan bernada hawkish dari Ketua The Fed, Jerome Powell, turut menekan rupiah. Powell menegaskan bahwa tekanan inflasi masih kuat, sehingga penurunan suku bunga, meskipun akan dilakukan, cenderung berlangsung lebih lambat dari perkiraan sebelumnya.
Berdasarkan kondisi tersebut, Lukman memproyeksikan nilai tukar rupiah akan bergerak di kisaran Rp16.250–Rp16.400 per dolar AS.
Pada pembukaan perdagangan Kamis pagi di Jakarta, nilai tukar rupiah tercatat melemah sebesar 39 poin atau 0,24 persen menjadi Rp16.352 per dolar AS, dari posisi sebelumnya Rp16.313 per dolar AS. ***
