Usai Jembatan Ambruk, Jalan Nasional di Muara Enim Amblas Akibat Tonase Berat

Usai Jembatan Ambruk, Jalan Nasional di Muara Enim Amblas Akibat Tonase Berat

Usai Jembatan Ambruk, Jalan Nasional di Muara Enim Amblas Akibat Tonase Berat. (Poto: ist/dok rmolsumsel.id)

MUARA ENIM, LINTASSRIWIJAYA.COM — Setelah insiden ambruknya Jembatan Muara Lawai yang diduga akibat dilintasi kendaraan angkutan batu bara bertonase tinggi, kini kerusakan kembali terjadi di jalur vital lintas tengah Sumatera.

Tepatnya di ruas Jalan Nasional di Desa Panang Enim, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan.

Baca Juga: Jembatan Penghubung Lahat–Muara Enim Roboh, Polisi Lakukan Pengamanan Ketat

Baca Juga: Jembatan Penghubung Lahat–Muara Enim Ambruk, 4 Truk Terperosok dan Jalur Nasional Lumpuh Total

Jalan yang menghubungkan Kabupaten Muara Enim dengan Baturaja itu dilaporkan amblas dan saat ini hanya bisa dilalui oleh kendaraan kecil, bus, atau kendaraan tanpa muatan berat.

Untuk mencegah kerusakan lebih lanjut, pihak kepolisian bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) setempat segera mengambil langkah darurat.

“Sebagai upaya antisipasi terhadap risiko kecelakaan, petugas langsung memasang rambu-rambu peringatan di lokasi,” ungkap Kapolres Muara Enim, AKBP Jhoni Eka Putra, melalui Kasi Humas AKP Situmorang, Senin (30/6/2025).

AKP Situmorang juga mengimbau agar kendaraan bertonase besar tidak melintasi ruas jalan tersebut hingga kondisi dinyatakan aman untuk dilalui.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas PUPR Kabupaten Muara Enim, Suhermansyah, melalui Kepala Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan, Arie Jonathan, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah Sumatera Selatan.

Baca Juga: Puting Beliung Terjang Muara Enim, Ratusan Pohon Tumbang, Akses Jalan Terputus dan Listrik Padam

Baca Juga: Dua Dump Tronton Terlibat Kecelakaan di Muara Enim, Batu Bara Berhamburan di Jalan

“Laporan sudah kami sampaikan ke Balai Besar. Mereka juga sudah turun ke lapangan dan melakukan penanganan sementara, sambil menunggu kedatangan material box culvert untuk perbaikan permanen,” ujar Arie.

Ia menambahkan, Dinas PUPR juga bekerja sama dengan Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Muara Enim serta Dinas Perhubungan (Dishub) untuk mengatur lalu lintas dan mengalihkan kendaraan berat selama proses perbaikan berlangsung.

Menurut Arie, Jalan Lintas Tengah Sumatera merupakan jalur strategis nasional yang setiap hari dilintasi oleh truk dan kendaraan berat, termasuk angkutan batu bara. Kondisi tersebut membuat struktur jalan sangat rentan terhadap kerusakan jika tidak diawasi secara ketat.

“Selama masa perbaikan ini, kami minta kendaraan sarat muatan untuk tidak memaksa melintas. Kalau tetap dilalui, justru bisa memperparah kondisi jalan,” tegasnya.

Baca Juga: Bos Tambang Ilegal Muara Enim Ditangkap, Lima Mobil Mewah Disita Penyidik Polda Sumsel

Baca Juga: Polisi Tangkap Pengedar Ganja di Muara Enim, Sita 550 Gram Barang Bukti Ganja Kering

Sebelumnya, Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru menyoroti peran angkutan Over Dimension Over Loading (ODOL) yang diduga menjadi penyebab utama runtuhnya Jembatan Muara Lawai di Kabupaten Lahat.

Gubernur bahkan mendesak aparat penegak hukum untuk mengambil tindakan tegas, mengingat pelanggaran ODOL dapat membahayakan keselamatan publik serta menimbulkan kerugian besar bagi masyarakat. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *