BENGKULU, LINTASSRIWIJAYA.COM – Harga perhiasan emas di Kabupaten Lebong masih terpantau tinggi. Kenaikan ini disampaikan langsung oleh pelaku usaha toko emas di wilayah tersebut, yang menyebut bahwa faktor utama melonjaknya harga emas saat ini adalah dampak dari konflik perang yang terjadi di berbagai belahan dunia.
Saat ini, harga emas perhiasan yang dijual di toko-toko emas di Lebong telah mencapai Rp 1.950.000 per gram, angka yang dinilai cukup tinggi dibandingkan dengan harga sebelumnya.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Naik 3 Persen Usai Serangan AS ke Fasilitas Nuklir Iran
Baca Juga: Israel Gandeng Influencer untuk Tutupi Fakta Kelaparan Gaza, Warga Sebut Sandiwara
Kenaikan ini mulai terasa sejak awal Oktober 2025 dan diprediksi masih akan terus berlanjut selama kondisi global belum stabil.
“Sudah dua minggu terakhir ini harga emas naik. Salah satu penyebabnya kami duga karena kondisi geopolitik dunia yang sedang tidak stabil. Perang di beberapa negara memicu gejolak ekonomi global, termasuk harga komoditas seperti emas,” ujar Alfa, pemilik toko emas di kawasan Pasar Muara Aman dikutip dari radarlebong
Menurutnya, kenaikan harga emas bukanlah hal yang baru saat terjadi konflik internasional. Dalam situasi ketidakpastian global, emas seringkali dijadikan sebagai instrumen investasi yang aman (safe haven asset).
Ketika nilai mata uang melemah dan pasar saham tidak stabil akibat perang atau krisis politik, banyak investor global beralih menyimpan kekayaannya dalam bentuk emas. Hal ini meningkatkan permintaan dan menyebabkan harga emas naik secara keseluruhan.
“Dari pengalaman kami, kalau terjadi gejolak di luar negeri seperti perang, harga emas dunia pasti naik. Itu sudah hukum pasar. Dan kita di daerah, seperti di Lebong ini, ikut terkena dampaknya,” kata Alfa.
Meski terjadi lonjakan harga, Alfa menyebut aktivitas jual beli emas di tokonya masih berlangsung normal. Warga tetap datang untuk membeli maupun menjual emas. Bahkan, beberapa konsumen tetap tertarik membeli karena menganggap emas sebagai tabungan jangka panjang yang relatif aman.
Alfa juga menyarankan masyarakat untuk lebih bijak dalam bertransaksi, terutama bagi yang ingin berinvestasi dalam bentuk emas.
Baca Juga: Polda Riau Bongkar Sindikat Beras Oplosan, 9,75 Ton Disita dari Tersangka di Pekanbaru
Menurutnya, kenaikan harga saat ini belum tentu menjadi titik puncak. Jika konflik global terus memanas, harga emas bisa saja menembus angka yang lebih tinggi dalam waktu dekat.
“Walaupun naik, pembeli tetap ada. Penjualan juga masih seperti biasa. Mungkin karena masyarakat sudah paham bahwa harga emas memang fluktuatif, jadi tidak terlalu kaget. Justru ada juga yang memanfaatkan momen ini untuk menjual emas lama mereka,” pungkasnya. ***