Banjir Bandang Terjang Seluma Bengkulu, Satu Warga Tewas Terseret Arus Sungai

Banjir Bandang Terjang Seluma Bengkulu, Satu Warga Tewas Terseret Arus Sungai

Banjir Bandang Terjang Seluma Bengkulu, Satu Warga Tewas Terseret Arus Sungai. (Poto: ist/ist)

BENGKULU, LINTASSRIWIJAYA.COM — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkap bahwa bencana banjir bandang terjadi di Desa Simpang, Kecamatan Seluma Utara, Kabupaten Seluma, Bengkulu, pada Selasa, 14 Oktober 2025, sekitar pukul 14.00 WIB.

Peristiwa tersebut dipicu oleh hujan deras berdurasi cukup lama di wilayah Seluma, yang menyebabkan sungai di Desa Simpang meluap.

Baca Juga: BMKG Tetapkan Sumsel Waspada Cuaca Ekstrem, BPBD Ingatkan Potensi Banjir & Longsor

Baca Juga: Banjir Info Soal Palestina? Pizaro Ingatkan: Hoaks Bisa Bikin Gagal Paham

“Akibat peristiwa ini, satu orang dilaporkan meninggal dunia akibat terseret arus sungai ketika hendak menyeberang di jembatan,” ungkap Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, dalam keterangan resminya, Kamis, 16 Oktober 2025.

Abdul menjelaskan, tim BPBD Seluma langsung melakukan penyisiran di lokasi kejadian untuk melakukan operasi pencarian dan pertolongan terhadap korban. Meski sempat mengalami kendala akibat hujan deras, upaya pencarian akhirnya membuahkan hasil.

“Korban ditemukan pada Rabu, 15 Oktober 2025, sekira pukul 16.00 WIB di muara pantai Seluma dalam kondisi meninggal dunia,” jelas Abdul.

BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana yang dipicu oleh cuaca ekstrem, seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, maupun pohon tumbang.

Baca Juga: Banjir Rendam Padang Tepong, Kerugian Capai Rp300 Juta di Empat Lawang

Pemerintah daerah bersama instansi terkait juga diharapkan untuk memperkuat sistem peringatan dini serta memastikan kesiapan sarana dan prasarana penanggulangan bencana di wilayah masing-masing.

Warga diminta untuk berhati-hati saat beraktivitas di luar ruangan ketika hujan lebat disertai petir, menghindari area rawan bencana, serta terus memantau informasi cuaca resmi dari pemerintah agar langkah antisipatif dapat dilakukan sedini mungkin. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *