BENGKULU, LINTASSRIWIJAYA.COM – Entah beban apa yang dipikul YH (42), seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di Dinas PUPR Rejang Lebong. Ia ditemukan meninggal dunia dengan cara gantung diri di lantai dua rumahnya di Kelurahan Talang Benih, Kecamatan Curup, Selasa (14/10/2025) sekitar pukul 15.30 WIB.
Kapolres Rejang Lebong AKBP Florentus Situngkir, melalui Kasi Humas AKP Sinar Simanjuntak, membenarkan peristiwa tersebut. Ia menceritakan, sekitar pukul 15.00 WIB korban terlihat pulang ke rumahnya masih mengenakan pakaian dinas.
Baca Juga: Santri di Ponpes Lubai Ditemukan Tewas Diduga Gantung Diri
Baca Juga: Napi Kasus Pembunuhan di Lapas Empat Lawang Tewas Gantung Diri, Sempat Curhat soal Perceraian
Tak lama kemudian, istrinya yang juga bekerja sebagai ASN tiba di rumah dan bermaksud mengangkat jemuran. Saat itu pintu rumah dalam keadaan tidak terkunci sehingga istri korban bisa langsung masuk sembari memanggil korban, namun tidak ada sahutan.
Saat tiba di lantai dua, pemandangan memilukan langsung terlihat di depan mata istrinya. Korban ditemukan tergantung menggunakan tali di ring balok rumah mereka dan diduga kuat sudah meninggal dunia.
Melihat kondisi itu, istri korban sontak berteriak histeris dan memanggil warga sekitar untuk meminta bantuan. Warga pun berdatangan dan bersama-sama menurunkan korban.
“Pertama kali ditemukan oleh istrinya,” kata Kasi Humas.
Lanjut Kasi Humas, sejauh ini belum diketahui pasti motif korban nekat mengakhiri hidupnya dengan cara tragis tersebut. Pihak kepolisian telah mendatangi lokasi dan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Baca Juga: Rencana Menikah September, Marshanda Tewas Gantung Diri di Rumah Pacar
Di lokasi kejadian tidak ditemukan benda-benda mencurigakan yang menjadi penyebab meninggalnya korban. Di tubuh korban juga tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Kuat dugaan korban meninggal murni karena bunuh diri.
“Korban sudah dievakuasi dan kabarnya langsung dikebumikan sore ini oleh keluarganya. Pihak keluarga juga menolak untuk dilakukan autopsi dan menerima kejadian tersebut sebagai musibah,” tandasnya. ***
