LINTASSRIWIJAYA.COM — Sayap militer Hamas, Brigade Izzuddin Al-Qassam, kembali melancarkan serangan terhadap pasukan Israel di wilayah selatan Jalur Gaza.
Dalam sebuah pernyataan resmi yang disampaikan melalui saluran Telegram, Al-Qassam menyatakan telah berhasil menghancurkan sebuah tank tempur Merkava milik Israel dalam penyergapan kompleks di Kota Khan Younis.
Baca Juga: Hamas: Distribusi Bantuan oleh Israel-AS Tewaskan 454 Warga Gaza, Sebut Sebagai Jebakan Maut
Serangan tersebut dilakukan menggunakan ranjau darat jenis “Shuwaz” dan peluru kendali antitank “Yasin 105” yang diarahkan ke tank di kawasan Al-Tarakhis Al-Qadim, selatan Khan Younis.
Serangan ini terjadi setelah insiden penyergapan sebelumnya yang menewaskan sedikitnya empat tentara Israel dan melukai 17 lainnya—beberapa di antaranya dalam kondisi kritis—sebagaimana dilaporkan oleh media Israel pada Selasa (24/6).
Laporan tersebut juga mengindikasikan adanya tentara Israel yang hilang di lokasi kejadian. Helikopter tempur dikerahkan secara intensif untuk mengevakuasi korban dan mencari personel yang belum ditemukan.
Sebelumnya, Al-Qassam mengumumkan bahwa pasukannya berhasil menjebak unit militer Israel di sebuah rumah di kawasan selatan Khan Younis.
Baca Juga: Di Tengah Konflik Israel-Iran, Serangan Mematikan di Gaza Terus Berlanjut
Dalam pertempuran itu, pejuang Palestina menembakkan peluru kendali “Yasin 105” dan granat pelontar RPG, menewaskan dan melukai sejumlah prajurit Israel.
Di tengah eskalasi tersebut, kelompok perlawanan Palestina lainnya, Saraya Al-Quds—sayap militer Jihad Islam—juga melaporkan telah menghancurkan satu kendaraan militer Israel menggunakan ranjau berat di pusat kota Khan Younis.
Sementara itu, di wilayah utara Jalur Gaza, Al-Qassam melaporkan telah menewaskan tiga tentara Israel dalam sebuah operasi militer di kamp pengungsi Jabalia. Insiden ini menandai meningkatnya eskalasi konflik di berbagai penjuru wilayah yang masih terkepung.
Baca Juga: Serangan Israel Tewaskan 86 Warga Palestina di Gaza, 56 di Titik Bantuan
Gelombang serangan yang dilancarkan oleh kelompok-kelompok perlawanan Palestina menunjukkan bahwa, meskipun menghadapi tekanan militer intensif sejak awal Oktober 2023, mereka masih mampu melancarkan penyergapan terencana yang menimbulkan kerugian signifikan bagi pasukan Israel. ***
